بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Pasien terakhir saya malam ini adalah seorang nenek. Usia beliau 72 tahun. Nenek tersebut memasuki ruang praktik saya dengan tertatih, dan tampak sekali kalau beliau sedang menahan rasa sakitnya. Sambil ditopang oleh anaknya, beliau berjalan dengan sesekali memegang lutut kanannya. Kasihan sekali nenek ini... Demikian saya berkata dalam hati!
Segera saya menghampiri beliau untuk membantu dan ikut menopang badannya saat nenek tadi berjalan. Agak terasa berat oleh saya, karena nenek tadi boleh dibilang badan gedhe..., alias gemuk.
Setelah mencapai kursi, pasien usia lanjut ini saya persilakan duduk. Duh... lega juga akhirnya, dan beliau bisa duduk. Tampak raut wajah beliau yang tampak cemas dan adanya kilau keringat pada dahinya.
Saya segera melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, utamanya pada sendi lutut, saya yakin bahwa nenek tersebut menderita radang sendi tulang. Bahasa medisnya adalah osteoartritis.
Pada kebanyakan kasus, kondisi ini bukanlah kondisi yang memerlukan perawatan paliatif karena bukan kondisi yang secara langsung mengancam jiwa penderitanya. Tapi karena nyeri yang dirasakan pada beberapa pasien yang menderita karena osteoartritis bisa cukup berat, maka osteoartritis perlu mendapatkan terapi yang tepat.
Osteoartritis merupakan bentuk radang sendi (artritis) yang paling banyak dijumpai. Jutaan orang di seluruh dunia dapat mengalaminya. Kondisi osteoartritis dapat terjadi dengan bertambahnya umur karena adanya mekanisme kerusakan persendian akibat tulang rawan yang bertindak sebagai bantalan dan perlindungan sendi mengalami robekan dan keruskan. Meskipun sebenarnya osteoartritis dapat merusak semua persendian tubuh, tetapi kelainan ini pada umunya mengenai persendian di tangan, leher, punggung, lutut dan pinggul.
Osteoartritis secara bertahap akan makin memburuk, dan tidak jelas ada obatnya. Tetapi dengan pengobatan dan perawatan yang benar dapat memperlambat proses penyakit tersebut, mengurangi nyeri dan memperbaiki fungsi sendi.
Kepada nenek Idjah (namanya: Sutidjah) tersebut saya berikan suntikan intra artikular yang berisi komponen kortikosteroid dan anestetik lokal. Saya nasihatkan untuk menggunakan decker lutut, sementara waktu istirahat, dan menggunakan alat bantu berjalan (walker) dan kursi roda untuk mobilitasnya. Dan tidak lupa, saya pesankan kepada nenek tersebut untuk datang kontrol lagi sepekan depan.
Sebelum pulang, nenek tanya ke saya... Berapa banyarnya, Nak Dokter?
Hehehe.... ??? (Karena putri Nenek cantik, khusus hari ini.. GRATIS!, kata saya dalam hati.)
Dr. IKA SYAMSUL HUDA MZ, Sp.PD
Internist & Palliative Medicine
+6281326502405
INDONESIA
GENERASI CINTA QU`RAN
» - (SMS #tanya_dr: +6281326502405)
0 komentar:
Posting Komentar
Isilah komentar dengan baik. Terima kasih.